cover
Contact Name
ivan
Contact Email
ivan.agung@uin-suska.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Psikologi
ISSN : 19783655     EISSN : 24078786     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Psikologi diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal ini mengakomodir artikel/karya ilmiah meliputi : Psikologi Umum, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan, Psikologi Agama, Psikologi Industri & Organisasi dan Indegenous Psychology Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, dalam bidang psikologi.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013" : 8 Documents clear
Interaksi Sosial Remaja Yang Bersekolah di Homeschooling Dengan Menggunakan Metode Distance Learning Ratih Herfinaly; Linda Aryani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi sosial remaja yang bersekolah di homeschooling dengan menggunakan metode distance learning di Pekanbaru. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang. Teknik pengumpulan data menggunakan in-deepth interview dan observasi behavioral checklist. Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif dari Miles & Huberman. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa remaja yang bersekolah di homeschooling dengan menggunakan metode distance learning melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya melalui komunikasi dengan handphone yang menggunakan aplikasi blackberry messenger, whatsapp, facebook, dan twitter. Proses interaksi sosial remaja terjadi melalui proses imitasi yaitu remaja melakukan imitasi dengan tokoh idola, melalui internet, dan melalui televisi, sugesti yaitu remaja melakukan sugesti terhadap diri sendiri dan mendapatkan sugesti dari orangtua, tutor, dan teman, identifikasi yaitu remaja mengidentifikasikan dirinya terhadap orangtua, dan simpati, baik simpati terhadap teman sebaya yaitu remaja perlihatkan dengan memberikan solusi yang tepat kepada teman yang sedang mengalami kesulitan maupun simpati terhadap lawan jenis yaitu remaja perlihatkan dengan melakukan pendekatan kepada lawan jenis yang mereka sukai. Interaksi sosial remaja terjadi dalam dua bentuk, yaitu asosiatif berupa kerjasama dan disosiatif berupa pertentangan.
Hubungan Antara Kepuasan Konsumen Dengan Loyalitas Merek Pada Pengguna Kartu Prabayar Simpati Azizah Azizah; Ami Widyastuti
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas merek pada pengguna kartu prabayar Simpati dengan mengambil lokasi penelitian di Pekanbaru. Kepuasan konsumen diartikan sebagai sikap, penelitian dan respon emosional konsumen setelah proses pembelian yang berasal dari perbandingan kesan kinerja aktual suatu produk dengan harapan dan evaluasi pengalaman mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Sementara loyalitas merek suatu sikap positif dan kelekatan konsumen berdasarkan perasaan menyenangi, akrab dan bangga menjadi pengguna merek dimana konsumen membeli merek secara konsisten sebagai bentuk komitmen. Hipotesis penelitian adalah ada hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas merek menggunakan incidental sampling pengguna kartu pra-bayar Simpati. Instrumen penelitian skala kepuasan konsumen dan skala loyalitas merek menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas merek, dengan koefisien korelasi sebesar 0.665 dan R² sebesar 0.442, dan F sebesar 77.771, hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen memiliki pengaruh sebesar 44.2% terhadap loyalitas merek.
Rasa Berharga Dan Pelajaran Hidup Mencegah Kekambuhan Kembali Pada Pecandu Narkoba Studi Kualitatif Fenomenologis Sherly Aztri; Mirra Noor Milla
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.148

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman tentang rasa berharga dan pelajaran hidup bagi proses penyembuhan kecanduan narkoba kembali. Aspek rasa berharga dan pelajaran hidup memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan proses penyembuhan kecanduan narkoba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Sebanyak tiga orang dipilih sebagai informan utama berdasarkan variasi informan yang diperoleh pada saat eksplorasi awal., yaitu para mantan pecandu narkoba yang benar-benar bertekad untuk tidak menggunakan narkoba lagi para mantan pecandu narkoba labil yang tidak dapat memastikan secara tegas dikemudian harinya mereka mampu menghindari narkoba, dan pengguna narkoba aktif sampai dengan sekarang dan pernah mengalami relapse beberapa kali hingga akhirnya menjadi pengguna narkoba kembali. Analisis fenomenologis dilakukan terhadap data hasil wawancara, catatan lapangan dan observasi. Lokasi dari penelitian ini meliputi tempat tinggal serta lingkungan sekitar tempat tinggal informan utama. Ditemukan bahwa pertama, kelompok teman sebaya yang negatif dapat memperkenalkan dan mengantarkan seseorang pada perilaku kecanduan. Kedua, dukungan sosial memiliki peranan yang penting dalam proses penyembuhan kecanduan narkoba. Dukungan sosial dapat berasal dari orang-orang terdekat pecandu, seperti orangtua dan teman terdekat pecandu. Dukungan dari orang-orang terdekat pecandu membuat pecandu merasa berharga Ketiga, harapan akan masa depan yang diperoleh dari pelajaran hidup dan keinginan untuk melakukan perubahan yang terdapat dalam diri pecandu juga berperan dalam proses penyembuhan kecanduan narkoba. Adanya harapan akan masa depan dalam diri pecandu dapat menjadi motivasi bagi pecandu untuk memperbaiki kualitas hidup mereka dan terbebas dari narkoba.
Persepsi Waktu Tunggu: Penerapan Prinsip Occupy Dan Certainty Dalam Psychological Of Queuing Duwi Duwi Nuryani Nuryani; Gumgum Gumgum Gumelar Gumelar; Herdiyan Herdiyan Maulana Maulana
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.135

Abstract

Bagaimana manusia mempersepsikan waktu menunggu adalah salah satu hal penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap waktu tunggu berdasarkan aplikasi dua prinsip dalam psikologi menunggu, yaitu prinsip occupy dan certainity. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan melibatkan 70 partisipan. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yang sama dengan cara random sampling. Kemudian masing-masing kelompok mendapatkan perlakukan yang berbeda yang terkait dengan prinsip menunggu untuk menguji persepsi mereka terhadap waktu menunggu dan respon afektifnya. Perlakuan pertama adalah dengan memberi alokasi waktu tertentu sementara perlakukan lainnya adalah dengan memberikan aktivitas (occupation) selama menunggu dilakukan. Hasil dari uji T dengan sampel independen menunjukan bahwa terhadap perbedaan persepsi waktu menunggu berdasarkan dua kelompok yang berbeda dengan memberlakukan dua prinsip menunggu yang juga berbeda. Hasil dari uji statistik menunjukan skor uji T adalah 2.344 dengan df (68) dan skor 2.000. dimana ini berarti 2.344 lebih besar dari 2.000, maka kelompok dengan perlakukan prinsip occupy mempersepsikan waktu tunggu lebih lama dibandingkan waktu tunggu sebenarnya. Sementara pada kelompok certainity menunjukan skor yang mendekati waktu tunggu secara aktual, namun demikian kedua kelompok eksperimen memiliki persepsi waktu tunggu yang melebihi waktu tunggu sebenarnya.
Efektivitas Psikoedukasi Pada Orangtua Dalam Meningkatan Pengetahuan Seksualitas Remaja Retardasi Mental Ringan Yulita Kurniawaty Asra
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.149

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas psikoedukasi pada orangtua untuk meningkatkan pengetahuan seksualitas remaja retardasi mental ringan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja retardasi mental ringan yang berjumlah 18 orang. Pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan pretest-post test group design. Berdasarkan random assignment maka didapatkan 9 orang sebagai kelompok kontrol dan 9 orang sebagai kelompok eksperimen. Psikoedukasi orangtua dilakukan terhadap kelompok eksperimen. Psikoedukasi dilakukan dalam bentuk pelatihan untuk orangtua sebanyak 21 sesi dan pemberian modul untuk kemudian diteruskan programnya kepada remaja retardasi mental ringan sebanyak 18 sesi. Metode analisis data yang digunakan adalah statistic non parametric dengan menggunakan uji mann U Whitney dan Uji Wilcoxon test untuk membandingkan skor subjek pada pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan eksperimen. Kedua hasil menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen psikoedukasi pada orangtua efektif untuk meningkatkan pengetahuan seksualitas pada remaja retardasi mental ringan Mann U Whitney (p= 0.024) dan Uji Wilcoxon test (p=0,012).
Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) Terhadap Pengurangan Durasi Bermain Games Pada Individu Yang Mengalami Games Addiction Elna Yuslaini Siregar
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.136

Abstract

Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam membantu individu mengurangi durasi bermain games pada individu yang mengalami games addiction. Teknik CBT yang digunakan adalah cognitive restructuring yang dikombinasikan teknik perilaku untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan. Treatment dilakukan selama 1 bulan yang terdiri dari 11 sesi. Partisipan dipilih berdasarkan purposive sampling (berdasarkan criteria) dan studi ini melibatkan 2 partisipan penelitian. Kriteria yang dipilih adalah pria/wanita berusia 18-30 tahun dan mengalami games addiction berdasarkan kriteria dari Delfabro & Griffiths (2010). Metode yang digunakan untuk mengambil data ada metode triangulasi (wawancara mendalam dengan observasi dan skala). Hasil penerapan CBT pada individu yang mengalami games addiction menunjukkan perubahan yang cukup signifikan pada kognisi, emosi dan perilaku kedua partisipan. Melalui teknik cognitive restructuring, kognisi kedua partisipan yang terdistorsi berubah menjadi lebih rasional. Partisipan pertama mampu untuk berpikir bahwa games bukan membuat dirinya menjadi berharga tetapi semakin menjauhkan dirinya dari orang tua dan dunia nyata. Partisipan kedua mampu untuk berpikir bahwa kehebatan dan pretasi yang diperoleh bukan dari dunia nyata tetapi hanya sebatas dunia maya. Adanya perubahan kognisi pada kedua partisipan mendorong berkurangnya perilaku bermain games. Dalam mendukung keberhasilan terapi pada kedua partisipan, sangat diperlukan adanya dukungan sosial, khususnya orang tua.
Dinamika Ketidakpercayaan terhadap Politisi : Suatu Pendekatan Psikologi Indigenous Ivan Muhammad Agung; Masyhuri Masyhuri; Hidayat Hidayat
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.137

Abstract

Kepercayaan memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Politisi sebagai satu elemen dalam negara demokrasi menjadi sorotan utama dimasyarakat khususnya terkait dengan perilaku politisi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika ketidapercayaan terhadap politisi serta alasannya kenapa mahasiswa kurang atau tidak percaya terhadap politisi Partisipan penelitian adalah mahasiswa UIN Suska Riau yang berjumlah 219 (53 pria dan 164 wanita, mising 2). Instrumen menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutp dengan analisis psikologi indigenous. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa kurang/tidak percaya terhadap politisi. Ada empat alasan utama, pertama lemahnya integritas (71,7%), faktor internal (8,2%), situasional (7,3%), dan kompetensi (4,1%). Dinamika sosial psikologis ketidakpercayaan terhadap politisi akan dibahas dalam artikel ini.
Kompetensi Tidak Sempurna Tanpa Integritas Pada Pemimpin Linda Aryani; Anggia Kargenti Evanurul Marettih; Hijriyati Cucuani; Rita Susanti; Yuliana Intan Lestari
JURNAL PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v9i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan faktor apakah yang paling penting bagi seorang pemimpin untuk dapat dipercaya oleh pengikutnya. Berdasarkan penelitian tentang kepercayaan terhadap pemimpin yang dilakukan terhadap 205 mahasiswa Fakultas Psikologi, ditemukan bahwa pemimpin layak dipercaya karena memiliki integritas yang tinggi dan kompetensi yang sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya sebagai seorang pemimpin. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas seorang pemimpin memiliki skor tertinggi dibanding faktor lainnya. Mahasiswa sebagai pemilih pemula, 67,8 % mempercayai sosok pemimpin dari integritas yang dimilikinya, 23,4% dari kompetensi dan 8,8% dikategorikan meaningless. Ditinjau dari jenis kelamin, mahasiswa laki-laki dan perempuan sama-sama mempercayai seorang pemimpin dari integritasnya dengan skor laki-laki 75% dari 36 laki-laki, sedangkan perempuan 65,6% dari 103 orang. Selain itu, berdasarkan demografi mahasiswa yang berasal dari kota besar, kota dan desa juga mengharapkan sosok pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang berasal dari kota besar sebanyak 79,3 % dari 23 orang, dan kota sebanyak 62,4% dari 58 orang sedangkan dari desa sebanyak 69,9% dari 58 orang. Artinya, integritas merupakan faktor terpenting yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Page 1 of 1 | Total Record : 8